Terima Delegasi Parlemen Libya, DPR Dukung Terciptanya Perdamaian

05-07-2019 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut kunjungan Pimpinan Tinggi Parlemen Libya (Chairman of Libyan Supreme Council) HE Khalid Al Mishri di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (5/7/2019). Foto : Oji/Man

 

Hubungan diplomasi Indonesia dengan Libya telah terjalin selama 28 tahun lamanya. Hal ini ditandai dengan dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Tripoli, Ibu Kota Libya, dimana Libya juga membuka kedutaan besarnya di Jakarta. Kedua negara juga tergabung dalam Organization of Islamic Cooperation, serta Anggota KTT Gerakan Non-Blok yang memperjuangkan kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan.

 

Guna memperkuat hubungan bilateral baik di sektor politik, ekonomi, hingga pendidikan antar kedua negara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut kunjungan Pimpinan Tinggi Parlemen Libya (Chairman of Libyan Supreme Council) HE Khalid Al Mishri beserta keempat Anggota Parlemen dan jajarannya di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (5/7/2019).

 

“Hari ini kami menyamput Pimpinan Parlemen Tinggi dari Libya, yang mengharapkan dukungan Indonesia dalam hal pengakuan pemerintahan Libya, yang hingga hari masih mengalami pemberontakan. Sehingga kita semua berharap itu segera berakhir, agar rakyat Libya bisa hidup tentang dan sistem negara dapat kembali dibangun demi kesejahteraan rakyatnya,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI.

 

Kunjungan delegasi Parlemen Libya juga turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini, dan Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Selain mengunjungi Gedung DPR RI, delegasi Parlemen Libya juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan mengunjungi TMII dan Masjid Istiqlal.

 

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan sudah menitipkan pesan kepada Menteri Luar Negeri RI untuk turut membantu perdamaian di Libya, mengingat pada tahun ini Indonesia resmi menyandang posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

 

“Tentu kita mendukung supaya proses damainya cepat dan pemerintahan yang baru terpilih melalu proses demokrasi segera terbentuk sehingga pembangunan segera berjalan. Saya juga sudah menitipkan pesan kepada Menlu untuk dibantu, posisi Indonesia kan sekarang Anggota Dewan Keamanan PBB. Meski anggota tidak tetap, paling tidak mereka dibantu untuk jadi negara yang stabil,” pungkas Fahri.

 

Hubungan diplomasi Indonesia-Libya semakin menguat ketika kedua belah pihak bekerja sama memfasilitasi perdamaian di Filipina Selatan pada tahun 1996. Hubungan sektor perdagangan kedua negara juga kian meningkat dengan nilai perdagangan yang naik dari 180 juta dollar pada tahun lalu, hingga terus meningkat menjadi 187 juta dollar AS tahun ini. “Kami sangat senang datang ke Indonesia yang sudah kami anggap seperti saudara sendiri,” kata Pimpinan Tinggi Parlemen Libya HE Khalid Al Mishri di akhir pertemuan. (alw/sf)

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...